Shaman King Episode 11

Mengancam Manta, Tokageroh memaksa Yoh untuk bertarung dan akhirnya ia mengungkap Harusame milik Amidamaru, yang sangat mengejutkan semua orang. Anna segera menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan Manta adalah dengan melumpuhkan tubuh Ryu, yang dapat membunuhnya, atau dengan menghancurkan pedang tersebut. Amidamaru memiliki ingatan tentang masa kecilnya yang miskin dan bermasalah sebagai anggota kelompok anak yatim piatu yang hidup sebatang kara. Setelah melihat banyak katananya yang berkualitas rendah dihancurkan dalam pertempuran oleh Amidamaru, Mosuke memutuskan untuk membuat pedang yang bagus dengan menggunakan pedang almarhum ayahnya. Amidamaru menangis dengan isyarat seperti itu dan mengatakan bahwa hujan turun meskipun sedang musim semi, yang merupakan asal mula nama pedang tersebut (hujan musim semi). Kembali ke masa sekarang, Tokageroh mencoba membunuh Manta, tetapi teman-teman Ryu menyelamatkan anak itu, menahan Ryu dan mencoba menyadarkannya, tetapi tidak berhasil.Setelah kehilangan sanderanya, Tokageroh sekarang menggunakan Ryu sendiri sebagai sandera.Terinspirasi oleh geng Ryu, Amidamaru dan Yoh menyadari bahwa Harusame tidak sepenting Ryu dan menghancurkannya. Tokageroh masih mencoba jurus terakhir, namun tubuh Ryu yang tidak siap menyerah karena kelelahan setelah diejawantahkan. Merasakan bahwa yang diinginkan Tokageroh hanyalah teman, Yoh meminjamkan tubuhnya untuk melakukan apa yang diinginkannya. Semua orang terkejut melihat Tokageroh akan mencoba membunuh Yoh, tetapi dia menyerah dan menangis ketika dia menyadari ada seseorang yang bersedia mati untuknya.