Digimon Adventure Episode 7

Ketika mereka semakin mendekati Gunung Mugen, pemandangan musim dingin mulai tersebar di sekitarnya. Sementara Taichi dan yang lainnya bersemangat berbicara tentang pertempuran bola salju, Jyou merasa cemas dan menghela nafas sendiri. “Taichi enak saja, bagiku jika salju turun seperti ini, itu benar-benar merepotkan…” Masalah mendapatkan makanan dan tempat tidur membuat Jyou semakin khawatir. Meskipun merasa bertanggung jawab sebagai orang yang lebih tua, kepribadian yang serius dan terlalu hati-hati membuatnya kesulitan mendapatkan kepercayaan semua orang. Hal yang sama terjadi saat makan malam. Mereka menemukan telur dalam lemari es yang terdapat di tengah lapangan salju, tetapi Jyou tidak bisa mengambilnya karena khawatir pemilik lemari es itu akan marah. Akhirnya, karena dorongan dari yang lain, dia akhirnya makan, tetapi dia menjadi bingung tentang apa yang harus digunakan sebagai saus telur dadar. Akibatnya, Jyou yang sudah khawatir semakin merasa rendah diri karena kekhawatiran teman-temannya terhadapnya.

Yang lebih fatal adalah ketika dia tidak bisa menghentikan pertengkaran antara Taichi dan Yamato. Taichi mendukung pendakian Gunung Mugen untuk melihat seluruh pulau, sedangkan Yamato menentangnya demi keselamatan semua orang. Meskipun diminta untuk memberikan pendapat, dia tidak bisa membuat keputusan apa pun…

“Ini tidak bisa terus seperti ini. Aku harus lebih kuat… Aku harus memimpin mereka semua,” pikir Jyou. Rasa menyesal karena tidak dapat melakukan apa-apa, frustrasi terhadap dirinya yang terlalu bimbang, dan rasa tanggung jawab sebagai orang yang lebih tua semakin menghantuinya. Dengan perasaan terdesak, Jyou meninggalkan teman-temannya yang sedang tidur dan memutuskan untuk pergi sendiri menuju Gunung Mugen.

“Oke, aku akan pergi bersamamu!” kata Gomamon kepada Jyou.

“Tidak boleh. Itu gunung berbahaya, kan?” komentar yang bertentangan dari Gomamon.

“Benar-benar, Jyou tidak pernah tunduk begitu saja,” kata yang lainnya.

Jyou bersikeras pergi sendiri, berusaha keras untuk melindungi teman-temannya. Tanpa memedulikan itu, Gomamon tetap mengikuti Jyou. Dengan demikian, petualangan dua orang itu menuju puncak Gunung Mugen dimulai.

Namun, di depan mereka muncul musuh yang kuat. Itu adalah Digimon kuat bernama Unimon, dengan sayap Pegasus yang dilumpuhkan oleh kekuatan gigi roda hitam dan tanduk Unicorn. Mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri dari serangan Unimon yang bisa terbang dengan bebas, dan akhirnya, mereka terjepit. Tapi, ketika mereka sudah dalam bahaya, Sora dan Taichi tiba dan menyelamatkan mereka. Namun, bahkan Birdramon dan Greymon juga dikalahkan oleh Unimon yang cepat dan gesit.

“Itu dia! Jika kita bisa menghapusnya…” Jyou melihat gigi roda hitam yang menancap di tubuh Unimon. Dengan tekad untuk melindungi teman-temannya dan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai orang yang lebih tua, Jyou melompat dari tebing dengan tekad yang kuat. Dia berpegangan pada gigi roda hitam dengan usaha terakhirnya.

“Hihihihi!” Unimon merengek dan mencoba melemparnya, tetapi Jyou tetap berpegangan dengan gigi roda hitam. Namun, sebelum dia dilemparkan ke tanah, Gomamon berevolusi menjadi Ikkakumon dan menangkap Jyou dengan bulu halusnya.

“Harpoon Vulcan!” Ikkakumon melepaskan serangan dari tanduk raksasanya untuk menahan serangan Unimon yang terbang. Meskipun Unimon dengan mudah menghindar, saat dia merasa aman, tanduk raksasa itu meledak di udara menjadi banyak peluru homing yang menghantam Unimon secara langsung. Gigi roda hitam yang mengendalikan Unimon hancur berkeping-keping. Dengan Jyou yang tergantung di punggungnya, Ikkakumon bersorak dengan kemenangan.

“Kau luar biasa, Jyou Senpai,” kata Taichi dan Sora, memuji Jyou.

“Lebih baik kau pikir itu karena usahaku, mungkin… Tidak, pasti begitu,” Gomamon berkata dengan percaya diri.

Jyou yang merasa malu menyambar tangan Gomamon dengan tulus.

“Terima kasih, Gomamon. Kau telah menyelamatkanku.”

Jyou merasa berterima kasih atas reaksi tak terduga dari Gomamon.

“Ahh, Gomamon malu,” “Cukup, aku tidak merasa malu!”

Semua orang tertawa dengan riang. Dengan semangat baru, Jyou dan yang lainnya melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Namun, apa yang mereka temui di sana adalah fakta yang mengejutkan…